5 Teknologi yang Menghilang

  • Anonesian

Teknologi selalu bergerak maju dan terus berevolusi itulah asumsi yang selalu kita pikirkan selama ini padahal ternyata terdapat teknologi di masa lampau yang bahkan lebih canggih dari teknologi-teknologi di zaman sekarang namun Entah kenapa karena satu hal dan yang lain teknologi ini Menghilang ditelan sejarah dan karena kerumitannya bahkan ilmuwan zaman sekarang pun belum bisa meniru lagi teknologi ini dan berikut ini telah kami rangkum dalam lima teknologi canggih yang menghilang dalam sejarah dunia.

Pedang Damaskus

Baja damaskus merupakan baja yang digunakan pada abad ke 4 masehi untuk membuat pedang damaskus pedang yang diklaim sebagai pedang terkuat tertajam yang mampu membelah pedang-pedang lain dan bahkan peluru meriam reputasi pedang damaskus sendiri telah menyebar ke seluruh penjuruh dunia di eranya

Legenda mengenai pedang yang mampu membelah laras senapan mampu membelah helai rambut yang dijatuhkan di atasnya sampai ke pedang yang mampu memecah angin membuat pedang ini sangat ditakuti musuh-musuh yang melawannya

Melihat corak pedang damaskus yang unik seperti corak aliran air sudah cukup membuat musuh gemetar melawannya namun sayang setelah ratusan tahun berlalu teknologi tentang bagaimana membuat baja damaskus menghilang begitu saja ditelan sejarah

Baja damaskus merupakan baja yang dibuat menggunakan material Woods jenis baja yang pertama kali dibuat di India pada lebih dari 2000 tahun yang lalu era sebelum Masehi tetapi baru pada abad ketiga dan empat material Woods ini menjadi populer digunakan dan dicetak ke berbagai senjata tetapi sayang pada abad ke-17 teknologi dan cara untuk membuat material Woods ini menghilang dan bersama dengan itu teknik membuat baja damaskus juga ikut hilang bersamanya

Hingga kini pun para ahli telah berusaha untuk mereplika dan melakukan reverse engineering terhadap pedang damaskus yang masih tersisa di dunia meski mereka telah berhasil membuat corak yang mirip dengan baja damaskus namun keseluruhan teknik dan material yang digunakan menggunakan bahan yang sangat berbeda sehingga dapat dikatakan bahwa baja damaskus masih belum dapat direplika lagi dan sampai sekarang baja damaskus masih termasuk dalam teknologi canggih yang menghilang.

Biola Stradivarius

Bagi orang biasa Mungkin suara alat musik ini terdengar tak ada bedanya dengan suara-suara biola lain padahal nyatanya suara biola ini hanya dapat dihasilkan oleh Biola Stradivarius, biola legendaris yang bisa mencapai 675 Miliar Rupiah.

Biola Stradivarius merupakan biola yang diciptakan oleh seorang seniman dan pembuat alat instrumen terhebat sepanjang sejarah Antonio Stradivari legenda mengatakan biola-biola ciptaan Stradivari mampu menghasilkan suara-suara surga yang tak mampu dijelaskan dan disamai oleh biola-biola lain di dunia

Namun sayang instrumen yang dapat menghasilkan suara surga itu tak dapat lagi diciptakan bersamaan dengan meninggalnya Antonio Stradivari dan juga keturunan-keturunan yang mengetahui teknik pembuatannya hingga kini pun para ahli musik Luther dan ilmuwan di seluruh dunia telah berusaha untuk memahami dan mereplika suara dari biola Stradivari ini namun tak ada yang pernah berhasil menirunya

Menurut teori para ilmuwan Stradivari menggunakan bahan kayu dari zaman Es yang memberikan kepadatan dan keunikan tersendiri bagi biola Stradivarius, setelah itu diyakini bahwa Stradivari telah mengoleskan suatu cairan khusus untuk mencegah biolanya dimakan cacing-cacing yang sedang mewabah kala itu.

Kombinasi cairan dan kayu langka itu pun membuat biola Stradiovarius menghasilkan suara yang sangat unik yang tak mampu ditiru biola lainnya di dunia hingga kini pun hanya tersisa sekitar 600 biola Stradivari di dunia dan karena kelangkaan dan ketiadaan teknologi untuk membuat biola Stradivari lagi maka biola ini sangat-sangat mahal harganya di pasaran yang termurah bisa mencapai 1,5 juta dolar dan bahkan yang termahal bisa mencapai 45 juta usd atau sekitar 675 miliar.

Tesla Death Ray

Senjata penembak energi partikel atau laser mungkin kita anggap hanya terdapat di film-film Hollywood saja padahal nyatanya ilmuwan jenius Nikola Tesla dikabarkan telah berhasil menciptakan teknologi ini sekitar 90 tahun yang lalu

Tesla Death Ray merupakan sebuah senjata yang mampu menembakkan Sinar partikel atau energi perusak senjata ini diklaim mampu memancarkan tenaga listrik sebesar ratusan miliar watt dalam jangkauan tempuh 320 KM

Pasukan musuh, mobil, pesawat tempur sampai kapal dapat dengan mudah dihancurkan jika berada dalam radius senjata ini dan tak hanya itu Tesla Death Ray juga mampu diaplikasikan sebagai dinding pertahanan untuk menghalau serangan dari musuh

Tesla mengaku ia telah mengerjakan proyek ini selama 40 tahun lamanya dan bahkan pada 1937 ia telah mendemonstrasikannya secara langsung Ia pun mengaku hanya perlu sedikit penyesuaian lagi sebelum ia bisa menunjukkan senjata mematikan itu pada dunia. Tesla percaya bahwa dengan terciptanya senjata ini perdamaian dunia akan tercipta

Namun semua mimpi-mimpinya itu harus sirna karena berbagai penolakan dari berbagai pihak yang menganggap kalau idenya terlalu liar dan gila pada akhirnya proyek puluhan tahun ini pun hanya menjadi proyek terbengkalai belaka bahkan Tesla harus menyerahkan senjata yang sudah ia bangun karena ia terlilit hutang dengan Hotel sebesar 20.000 USD.

Vitrium Flexile

Vitrium Flexile atau Flexible Glass merupakan sebuah teknologi yang dipercaya berhasil diciptakan seniman kaca di zaman kekaisaran Roma namun karena beberapa alasan teknologi ini menghilang begitu saja walau tak ada bukti fisik mengenai keberadaan teknologi ini namun Flexible Glass tetap dianggap sebagai teknologi yang menghilang pada masa kekaisaran Roma tepatnya pada masa kekuasaan Tiberius Caesar

Hal ini pun dapat diketahui melalui dua tulisan yang ditulis oleh sejarawan Roma, Plini dan Satyricon. Dituliskan bahwa seorang pengrajin kaca Romawi sangat percaya diri bahwa penemuannya akan menyenangkan hati sang raja setelah mengasah kalian selama bertahun-tahun lamanya ia berhasil menciptakan sebuah kaca yang fleksibel, sebuah kaca yang tidak bisa pecah pengrajin kaca ini pun pada akhirnya mendapat kesempatan untuk mempresentasikan penemuan mereka langsung di hadapan sang Kaisar Roma yaitu Tiberius Caesar

Setelah sang raja mengamati gelas yang terbuat dari kaca elastis itu sang pengrajin melempar gelas itu ke tanah dengan sekuat tenaga sang Kaisar terkejut dengan aksi pengrajin itu namun dirinya dibuat lebih terkejut lagi saat menyadari bahwa kaca itu tak pecah yang hanya penyok saja, dengan sedikit ketukan palu pun gelas itu kembali ke bentuk yang semula

Setelah melakukan presentasi itu sang pengrajin sangat percaya diri penemuannya itu telah mengesankan sang Kaisar namun bukannya penghargaan atau hadiah setelah memastikan bahwa orang lain tak mengetahui penemuan ini sang pengrajin malah dieksekusi mati, rahasia pembuatan kaca fleksibel itu pun menghilang bersamaan dengan terkuburnya mayat sang pengrajin. Ternyata sang Kaisar khawatir kalau material baru itu dapat membuat harga emas perak dan perunggu yang ia miliki anjlok harganya karena itu Ia memutuskan untuk mengeksekusi sang pengrajin dan membiarkan penemuannya itu menghilang selamanya

Hingga kini apa sebenarnya material yang dipresentasikan atau bahkan kisah ini benar terjadi atau tidak masih belum dijawab oleh para ilmuwan dunia dan hingga kini Flexible Glass masih dianggap sebagai teknologi Roma yang menghilang.

Greek Fire

Greek Fire atau Api Yunani merupakan senjata yang digunakan pasukan Yunani pada abad ke-7 sampai abad ke-12 pada peperangan air. Menurut legenda yang beredar api ini sangat sulit untuk dipadamkan hanya Menyiram air saja tak cukup untuk memadamkan api Yunani bahkan saking kuatnya api ini tetap dapat terbakar di atas permukaan air laut.

Api Yunani pertama kali diciptakan pada tahun 672 oleh seorang insinyur bernama Kalinikos, dirinya mendesain sebuah alat yang mampu melontarkan api ke kapal musuh yang dapat membakarnya sampai habis tenggelam alat ini bekerja dengan cara melontarkan material bubuk mudah terbakar di mana di ujungnya terdapat sebuah penyulut api yang membakar material itu sebelum akhirnya terlontar ke kapal musuh.

Jika dibayangkan senjata itu mirip dengan flamethrower di masa ini bedanya jika flamethrower hanya menyemprotkan api, senjata api Yunani melemparkan bubuk yang terbakar api. Hal inilah yang menyebabkannya sangat sulit dipadamkan bahkan dengan air sekalipun api ini hanya dapat dipadamkan menggunakan pasir cuka atau urin

itu pun harus dalam jumlah yang sangat besar sejak penemuannya pada 672 hingga beratus-ratus tahun kemudian teknologi api Yunani telah menenggelamkan banyak kapal musuh termasuk meratakan Armada Arab yang menyerang Konstantinopel pada tahun 673 namun entah bagaimana teknologi ini menghilang di abad ke-13

Para ilmuwan pun telah berusaha mencari tahu campuran apa yang digunakan pada api Yunani sehingga membuatnya tidak bisa dipadamkan oleh air. Nafta sulfur serta arang di yakini digunakan dalam membuat benda tersebut Namun hingga kini tidak ada yang tahu pasti apa campuran sebenarnya yang digunakan pada api Yunani.

No comments:

Post a Comment

Top